Tuesday, January 18, 2011

jAdUaL FiNaL ExAm

7 February 2011( Isnin)
9.00- 12.00 a.m
DLEC 4113
Occupational English


14 February  2011 ( Isnin )
2.30- 5.30 p.m
DISU 4113
Usul Fiqh 2

16 february 2011 ( Rabu)
2.30- 5.30 p.m
DIQF 4121
Hifz Al-Quran( Tahriri surah Al-Hadid dan surah Al-Mujadilah)

18 february 2011 ( Jumaat)
9.00- 12.00 a.m
DLAA 4113
Al-Lughah Al-Arabiyah IV


24 February 2011 ( Rabu )
9.00-12.00 a.m
DISM 4103
Fiqh Muamalat

surat utk calon suamiku

Surat untuk Calon Suamiku

Bismillahir-Rahmanir-Rahim....
Assalamu'alaikum…apa kabar buat calon suamiku. Semoga Allah sentiasa merahmati dan memberkati dirimu yang tidak pernah kutemui, namun doaku tidak pernah putus mengiringi setiap langkahmu demi meraih keridhaanNya

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Seindah perhiasan dunia adalah wanita yang solehah,"

Alhamdulillah, itulah anjuran Islam melalui Rasulullah SAW yang kita cintai. Pilihlah wanita yang mampu menyejukkan pandanganmu dan juga rumah tangga muslim yang bakal dibina saat menikah nanti.

Wahai calon suamiku,

"Dinikahi seorang wanita karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah agamannya, maka beruntunglah kedua tanganmu".

Itulah sebuah pijakan utama buatmu memilih calon isteri. Sebuah pijakan utama itu telah menjadi hafalanku sejak aku beranjak dewasa (baca; baligh).

Wahai calon suamiku,

Jika harta yang engkau idamkan, maka ketahuilah diriku bukanlah orang yang berada. Tiada harta yang dapat kupersembahkan dalam ijab-kabul kita nanti. Tiada harta sebagai jaminan bahwa engkau akan menikmati sedikit kesenangan apabila ijab-kabul telah dilafazkan.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (QS Ar Ruum: 21)

Jika keturunan yang engkau dambakan, ketahuilah bahwa aku hanyalah manusia biasa dari keluarga yang biasa pula. Namun apa yang pasti. Aku adalah keturunan yang mulia, ayahanda adalah Nabi Adam as dan bunda Siti Hawa as, sama seperti mu.

"…Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. (QS. Ali Imran: 159-160)

Kecantikan, itulah pandangan pertama setiap insan. Malah aku meyakini bahwa engkau juga tidak terlepas seperti manusia yang lainnya. Ketahuilah wahai calon suamiku, jika kecantikan itu yang engkau inginkan dari diriku, maka engkau telah salah langkah.

Tiada kecantikan yang terlihat orang lain yang dapat kupertontonkan padamu. Telah aku hijabkan (baca; jilbab) kecantikan diriku ini dengan amalan ketaatan kepada tuntutan agama yang kucintai. Engkau hanya akan sia-sia jika hanya menginginkan kecantikan lahiriah semata.

Dan aku tidak dapat menjanjikan, bahwa aku mampu membahagiakan rumahtangga kita nantinya, karena aku memerlukan engkau untuk bersamaku untuk menegakkan dakwah islam ini, dan aku merelakan diri ini menjadi penolongmu untuk membangunkan sebuah markaz dakwah dan tarbiyah islamiyah ke arah jihad hambaNya kepada Penciptanya yang agung, Allahu Rabbi.

Mencari ilmu agama secara bersama, marilah kita jadikan pernikahan ini sebagai risalah demi meneruskan perjuangan Islam. Aku masih kekurangan ilmu agama, tetapi berbekal ilmu agama yang ada ini, aku ingin menjadi isteri yang sentiasa mendapat keridhaan dari Allah dan suamiku.

Hal itu tak lain untuk memudahkan aku membentuk rumah tangga muslim antara aku, engkau dan anak-anak kita nantinya untuk dibina dan diberikan pendidikan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Aku pun hanya akan bercita-cita untuk bisa bergelar pendamping solehah bagi sang suami, seperti yang dijanjikan Rasulullah SAW.

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu". (QS An Nisa: 1)

Calon Suamiku yang dirahmati Allah

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka". (QS. An Nisaa: 34.)

Aku yakin bahawa engkau adalah pemimpin untuk diriku dan anak-anakku sebagai pewaris dakwah Islam. Maka, jadikanlah pernikahan ini nantinya sebagai asas pembangunan iman, bukannya untuk memuaskan bisikan syaitan yang menjadikan ikatan pernikahan sebagai hawa nafsu semata.

Semoga diriku dan dirimu sentiasa didampingi rahmat dan keridhaanNya. Lakukanlah tanggungjawabmu itu dengan nilai kesabaran, dan ketabahan. Semoga kita akan menjadi salah satu daripada jamaah menuju ke syurga, insya Allah.

Ketahuilah wahai calon suamiku, bahwa aku tidak pernah mendambakan mas khawin yang hanya akan menyebabkan hatiku buta dalam menilai arti kita dipertemukan Allah atas dasar agama.

Cukuplah seandainya, maharku adalah sebuah qalam mulia, Al-Quran, karena aku meyakini qalam itu mampu memimpin rumahtangga kita untuk meraih keridhaanNya bukan kekayaan dunia yang bersifat hanya sementara.

Bantulah aku dalam memperjuangkan dakwah Allah ini melalui pernikahan, karena ia adalah tempat untuk aku menyempurnakan separuh daripada agamaku, insyaAllah. Akhlakmu yang terdidik indah oleh ibu bapa dan orang sekelilingmu, itulah yang aku harapkan daripada harta duniawi yang ingin kau sediakan untukku.

Kutitipkan sebagian dari pengetahuanku melalui buku "Jalan Dakwah" karya Syaikh Mustafa Masyhur, yang tidak lagi berwujud keborosan dan kebakhilan karena semuanya berada di dalam sikap qana'ah (berpuas hati dengan apa yang ada), ridha dan yakin.

Wahai calon suamiku,

Lihatlah rumahtangga Rasulullah SAW, terkadang sebulan pernah dapurnya tidak berasap karena tidak ada bahan makanan yang dapat dimasak. Namun, walau begitu susahnya, rumahtangga Rasulullah SAW tetap menjadi rumahtangga yang paling bahagia, yang tidak ada bandingnya hingga hari ini.

Terlalu panjang rasanya aku mencoretkan surat ini. Cukup dahulu aku buat surat ini, andai diizinkan aku akan kembali menitipkankan lagi kiriman bertintakan hati ini. Akhirnya, saya mohon maaf, biarlah rindu ini ditumpahkan dalam tinta daripada jemu tatkala kita disatukan.

Wassalam
Calon istrimu ...

Saturday, January 8, 2011

PerinDu ciNta yAng AbAdi

ku perindu.....
ku rindukan kasih abadi....
kasih yang indah tiada berperi...

ku sang pencinta....
bagaikan sang pencinta rindukan bulan...
hanya satu cintaku...tiada erti cinta yang lain...

cinta suciku tulus abadi....
setulus hati tiada tandingi...
gelora dihati  Engkau ubati...
damba kasihku tetap bererti...

cinta abadi...selautan kasih...
tiada hamparan yang daku temui....
tautan hati...bermadu kasih....
selami jiwa...merintih-rintih...

Engkaulah yang daku tangiskan...
Engkaulah daku nantikan...
Engkaulah yang daku dambakan....

dambaanku bukan semata-mata...
dambaanku bagaikan mendamba intan permata....
biar ku selami hingga keakhrit hayatku...
biar kurasa tiada penghujung tiada pengakhiran demimu...

akulah perindu cinta abadi...
cinta abadi cinta hakiki....
damba kasih dari sang pencinta-Mu 
yang inginkan kasih-kasih suci-MU Ya Rabb......

Tuesday, January 4, 2011

InSpIrAsi HaTi - Dehearty-

Kasih kaulah inspirasiku
Bila sendirian fikiranku buntu
Mengingati dirimu
Dikau tiada lagi di sisiku
Hatiku sayu bertambah pilu

Kasih kau inspirasiku 
Kau mengajarku erti kehiduran ini
Takkan ku lupakan nasihatmu
Kerna ianya berguna untukku

Seringkali aku berdoa pada-Nya
Agar tabah menyusuri hidup ini
Ya Allah berilah ku kekuatan
Untuk tempuhi dugaan yang mencabar

Sekiranya ku mendapat pengganti
Ku harapkan insan sepertimu oh kasih
Banyak membantu dan mendorongku
Menjadi hamba yang taat kepada-Nya

Seringkali aku berdoa pada-Nya
Agar tabah menyusuri hidup ini
Ya Allah berilah ku kekuatan
Untuk tempuhi dugaan yang mencabar

Sekiranya ku mendapat pengganti
Ku harapkan insan sepertimu oh kasih
Banyak membantu dan mendorongku
Menjadi hamba yang taat kepadaNya, o ho...

Sekiranya ku mendapat pengganti 
Ku harapkan insan sepertimu oh kasih
Banyak membantu dan mendorongku
Menjadi hamba yang taat kepada-Nya

Walau dirimu tiada lagi
Tapi hatiku tetap kepadamu
Kenangan bersamamu subur mewangi
Takkan luput dari ingatanku
Takkan luput dari ingatanku?