Wednesday, November 23, 2011

ketika Ibadah terasa hambar




Bismillahirrahmanirrahim;

Teman-temanku, mungkin sebagian kita pernah merasakan ketika melakukan ibadah terasa hambar, padahal seharusnya ibadah adalah suatu kenikmatan bagi seorang muslimah.

Syaikh Al-Albany dalam muqoddimah kitab Shifat Shalat Nabi, beliau berkata:

Segala puji bagi Allah yang telah memfardhukan shalat atas hamba-hamba-Nya, dan memerintahkan untuk menegakannya dengan cara membaguskan pelaksanaanya, dan menggantungkan keselamatan dan kesuksesan pada kekhusyuan shalat.Subhanallah.., sebagian orang mungkin menganggap bahwa kewajiban shalat merupakan beban, tetapi dikatakan oleh Syaikh Al-Albany sebagai sebagai sesuatu yang perlu disyukuri, hal ini karena ibadah tersebut kembalinya untuk kemaslahatan sang hamba.

Ibadah terasa hambar merupakan tanda sakitnya qolbu seseorang, nah, kalau sudah begini, apa yang harus dilakukan? Apakah meninggalkan ibadah-ibadah yang terasa hambar, toh terasa hambar, tidak nikmat?

Ketika seseorang muslimah melakukan ibadah tetapi terasa hambar, tidak nikmat, maka yang seharusnya dilakukannya adalah dengan terus mengerjakannya, bukan kemudian ditinggalkan, yang dengan terus menerusnya diamalkannya kemudian iman berangsur-angsur naik dan kemudian dapat merasakan lezatnya ibadah.

Terasa hambarnya ibadah, itu tanda bahwa qolbunya sakit. Sebagaimana badan yang sakit, walaupun diberi makanan yang enak-enak, tetap saja tidak selera makan, tidak dapat merasakan lezatnya makanan tersebut. Terasa tidak lezatnya makanan tersebut bukan karena makanannya yang nggak “mak nyuss”, tetapi memang badannnya yang sedang nggak beres, nah kalau kondisinya demikian, apakah mending tidak usah makan saja? Kalau tidak makan, justru bisa mengakibatkan sakitnya tambah parah, yang harus dilakukan adalah tetap makan walaupun tidak terasa lezat, lama kelamaan kondisi tubuhnya membaik dan kemudian dapat merasakan lezatnya makanan tersebut.

Jika seseorang berbuat dosa, maka akan timbul titik hitam dalam qalbunya, jika berbuat dosa lagi maka bertambahlah titik hitam tersebut. Jika dia bertaubat maka hilanglah titik hitam tersebut.

Jika seseorang beramal shalih, maka itu juga akan menghapus kejelekan-kejelekannya

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk"(Huud: 114)Maka, jika kita banyak beramal shalih, maka semakin bersih qalbu kita sehingga kenikmatan ibadah insyaAllah akan dapat kita rasakan.

Wallahu a’lam

No comments:

Post a Comment